Sunday, May 24, 2009

Kelola Sosial dalam kerangka Pengelolaan Hutan Lestari

Dalam kerangka pengelolaan hutan lestari (PHL) di Perhutani, kelola sosial tidaklah sebatas pada pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) yang identik dengan pemberian sharing produksi, akan tetapi PHBM dalam lingkup besar. Beberapa aspek yang harus ada dalam kelola sosial dalam kerangka pengelolaan hutan lestari adalah sebagai berikut :


1. Aspek peningkatan perekonomian desa hutan yang dapat dipantau dari indikator :

  • Sumber mata pencaharian dari hutan
  • Kontribusi sumber daya hutan
  • Keberadaan fasilitas ekonomi

2. Aspek peningkatan kelembagaan yang dapat dipantau dari indikator :

  • Keberadaan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH)
  • Petak pangkuan masyarakat desa hutan
  • Aktivitas masyarakat desa hutan di dalam kawasan hutan

3. Aspek peningkatan ketenagakerjaan yang dapat dipantau dari indikator :

  • Penyerapan tenaga kerja lokal dalam kegiatan pengelolaan hutan
  • Peningkatan kapasitas SDM baik bagi karyawan perusahaan maupun kontraktor
  • Pemenuhan hak pekerja (jamsostek, asuransi, dll)

4. Aspek pemerkaya budaya yang dapat dilihat dari indikator :

  • Perubahan budaya masyarakat desa hutan

5. Aspek Pengurangan sengketa atau konflik yang dapat dipantau melalui indikator :

  • Kasus/sengketa antara masyarakat dengan perusahaan
  • Adanya mekanisme penyelesaian konflik

6. Aspek perbaikan persepsi masyarakat terhadap perusahaan dengan melihat indikator :

  • Manfaat keberadaan perusahaan bagi masyarakat desa hutan

7. Aspek peningkatan pendidikan yang dapat dipantau dari indikator :

  • Tingkat pendidikan masyarakat desa hutan

8. Aspek penerapan Sistem Kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) yang terdiri dari :

  • Penerapan SMK3

9. Aspek peningkatan kesehatan yang dapat dipantau dari indikator :

  • Pola penyakit menulat di masyarakat
  • Sarana kesehatan
  • kesehatan ibu dan anak (KIA)

Jadi, kalo mau menjadi pengelola hutan yang lestari, maka 9 aspek kelola sosial di atas harus dilaksanakan dan dipenuhi dengan menyeimbangkan pada kelola produksi tanpa merusak lingkungan